Kamis, 29 Desember 2016

Psikologi Leibniz



Sebagai seorang psikolog, ia giat mempelajari ihwal badan dan jiwa. Hubungan badan dan jiwa dikatakannya bersifat pararel. Badan dan jiwa berjalan sendiri-sendiri, tetapi menurut Leibniz, keduanya tunduk pada hukum-hukum serupa. Hubungan seperti ini disebutnya sebagai psychophysical parallelism, berbeda dibandingkan dengan pandangan Rene Descartes, yang beranggapan bahwa badan dan jiwa merupakan hubungan sebab akibat.
                Dalam berbagai literature disebutkan, Leibniz menciptakan kalkulus tak hingga dan menemukan mesin hitung (lebih maju dari mesinnya pascal) yang tidak hanya menambahkan dan mengurangi, tetapi juga mengalikan, membagikan, dan menghitung akar-akar bilangan. Sebagai seorang ahli dalam ilmu pasti, Leibniz berpendapat bahwa tingkah laku tubuh manusia diatur oleh hukum-hukum khusus yang disebut sebagai hukum-hukum mekanika. Dikatakannya bahwa tingkah laku tubuh manusia sama mekanisnya dengan tubuh hewan lainnya, misalnya pada reflex-refleks, proses penyerapan makanan kedalam tubuh, dll. Demikian pula, tingkah laku mental, menurut Leibniz, diatur dengan hukum-hukum khusus yang dapat dipelajari dengan cara mempelajari tingkah-tingkah laku atau proses-proses mental sebelumnya.
                Metafisika Leibniz juga memusatkan perhatian pada substansi. Bagi Spinoza, alam semesta ini mekanistis dan keseluruhannya bergantung pada sebab, sementara substansi menurut Leibniz adalah hidup, dan setiap sesuatu terjadi untuk suatu tujuan. Penuntun prinsip filsafat Leibniz adalah “prinsip akal yang mencukupi”, yang secara sederhana dapat dirumuskan “sesuatu harus mempunya alasan”. Bahkan, tuhan juga harus mempunyai alas an untuk setiap yang diciptakannya. Kita lihat bahwa prinsip ini menuntun filsafat Leibniz.
                Jika Spinoza berpendapat bahwa hanya ada satu substansi; Leibniz menyatakan kebalikannya dengan menyatakan bahwa substansi itu banyak. Ia menyebut substansi-substansi itu monad. Setiap monad berbeda satu sama lain, dan tuhan adalah pencipta monad-monad itu. Karya Leibniz tentang ini diberi judul monadology yang ditulisnya pada tahun 1714. Menurut ahmad tafsir, ini adalah singkatan metafisika Leibniz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar