Kamis, 29 Desember 2016

Psikologi jhon locke



Filsuf inggris ini lahir di Somersetshire, Bristol. Ayahnya adalah seorang sarjana hukum yang cukup disegani pada masanya. Ia belajar di oxford. Dialah yang membangkitkan perhatiannya mengenai filsafat. Pikirannya banyak dipengaruhi oleh ahli ilmu kimia, boyle. Sebagai sekretaris kedutaan, John locke bergaul dengan kalangan istana di brandenbrug.
                Von schmid (1980), dalam sebuah tulisannya menuturkan, pada tahun 1672, Locke berkunjung ke prancis. Disini ia menulis karangan utamanya mengenai pikiran manusia. Setelah kembali lagi keinggris, pada tahun 1679, ia terkena murka Charles II sehingga ia melarikan diri kebelanda. Di negeri yang baru ini ia terus-menerus berpindah tempat karena takut diserahkan kepada pemerintah negerinya. Revolusi di inggris pada tahun 1688 memungkinkannya kembali kesana. Karena persesuaian paham denga raja Stadhouder willem III, hidup menjadi tentram dan terhormat. Karangan-karangannya yang sangat berpengaruh diterbitkan pada masa itu. Ia tinggal di essex sampai ia meninggal pada tahun 1704.
                Jhon Locke sering disebut sebagai seorang realis fisik (sebagai lawan dari immaterialisme Berkeley) serta bersama Berkeley dan hume dipandang sebagai tiga empiris inggris terkemuka. Beberapa tema sentral Locke dalam epistimologi yang menjadi pusat dan poros konsep-konsep, seperti tabula rasa; tidak ada ide bawaan; sensasi dan refleksi; kualitas primer dan skunder; eksistensi hal-hal, substansi, dan materi yang nyata, serta objektif terlepas dari kesadaran. Diantara sekian banyak karyanya, dapat disebut essays concerning toleration (1666); two treatise on government (1685); essay concerning human understanding (1690); thought on education (1693); the rasionableness of Christianity as delivered in the scriptures (1695).
                Dalam buku essay concerning human understanding, Locke mengemukakan bahwa suatu benda dapat dianalisis sampai sekecil-kecilnya, demikian pula dengan jiwa manusia. Locke menyetujui apa yang dikemukakan oleh james mill yang terkenal dengan reduction ad absurdum. Jiwa manusia diibaratkan sebagai mental chemistry. Uraian nya yang terkenal dalam hubungan ini adalah mengenai ide. Dikatakan bahwa unsur atau element terkecil dari jiwa manusia adalah simple idea. James mill berpendapat bahwa simple idea bukan suatu yang dibawa sejak lahir, melainkan suatu yang diperoleh. Sebab, apabila simple idea yang satu bergabung dengan simple idea yang lain, akan terbentuk complex idea. Kemudian, apabila complex idea yang satu dengan complex idea yang lain, akan terbentuk yang disebutnya compound idea. Tergabungnya simple idea yang satu dengan simple idea yang lain hanya mungkin terjadi adanya oleh adanya asosiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar