Berkeley mendirikan sebuah
sekolah di Bermuda. Selama tiga tahun tinggal di Newport, kepulauan rhode. Di
sana ia berupaya mengumpulkan dana bagi sekolahnya di Bermuda. Ia berangkat ke
inggris.
Berkeley
dipandang sebagai salah satu dari tiga empiris inggris (Locke, Berkeley, Hume)
sebagai lawan dari continental rationalist (Descartes, Spinoza, Leibniz).
Dalam
teori Spinoza, substansi dilahirkan, tetapi dalam filsafat kant konsep
substansi dikaitkan kembali dengan daya piker manusia. Dalam filsafat Berkeley,
baik substansi maupun daya pikir manusia tidak dianggap sebagai sesuatu yang
bersifat ilahi. Selain itu, juga gagasan akan sebuah substansi yang tidak dapat
dikenal, ditolaknya. Segala sesuatu yang ada mempunyai sifat relasiona,
kait-mengait, dan Berkeley berusaha menguraikannya dalam arti rohani.
Berkeley,
seorang ahli pikir yang berasal dari irlandia ini, dalam banyak hal sebenarnya
senapas dengan kaum empiris inggris. Namun, pada tahun 1705, ia bersama
beberapa kawannya yang ahli dalam filsafat mendirikan sebuah perkumpulan yang
bertujuan menentang pandangan-padangan jhon locke. Berkeley, seperti juga
halnya dengan Descartes, tidak mau dipengaruhi oleh tradisi-tradisi dan asasnya
adalah menentang matter (benda). Dikatakannya metter bukanlah suatu realitas
(kenyataan) karena yang riil atau nyata adalah apa yang ada pada kegiatan jiwa
(mind) kita. Selanjutnya, dikatakannya bahwa ide adalah sesuatu yang mutlak,
yang tidak dapat disangsikan lagi.
Filsafat
Berkeley dianggap sebagai titik tolak bagi tendensi idealistis atau tendensi
konseptual pada abad-abad terakhir filsafat. Inti idealism dalam doktrin
Berkeley dapat dipadatkan dalam ucapannya yang sangat terkenal “esse est
percipi” (yang ada adalah persepsi). Inilah sebuah frase dan filsuf Berkeley
yang merupakan landasan filsafatnya. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa sesuatu
yang ada haruslah untuk dipersepsi untuk terlibat dalam perbuatan memersepsi.
Berkeley menyebut hal-hal yang dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang dapat diindrai;
kadang-kadang ia menyebut ide-ide atau sensasi-sensasi. Contoh: rasa sakit,
senang, gatal, warna, suara, rasa, bau, bentuk-bentuk yang dapat diukur.
Kualitas-kualitas yang dapat diindrai ini ada sebagai produk-produk pasif atau
objek-objek pikiran. Mereka tidak dapat mengada jika tidak dipersepsi.
Memersepsi adalah sebuah aktivitas. Yang ada hanyalah pikiran-pikiran aktif
bersama kualitas-kualitasnya yang dapat diindrai. Hanya karena dunia ini
terus-menerus dipersepsi oleh tuhan, ia terus-menerus ada ketika manusia tidak
memersepsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar