Kamis, 29 Desember 2016

Psikologi George Berkeley



Berkeley mendirikan sebuah sekolah di Bermuda. Selama tiga tahun tinggal di Newport, kepulauan rhode. Di sana ia berupaya mengumpulkan dana bagi sekolahnya di Bermuda. Ia berangkat ke inggris.
                Berkeley dipandang sebagai salah satu dari tiga empiris inggris (Locke, Berkeley, Hume) sebagai lawan dari continental rationalist (Descartes, Spinoza, Leibniz).
                Dalam teori Spinoza, substansi dilahirkan, tetapi dalam filsafat kant konsep substansi dikaitkan kembali dengan daya piker manusia. Dalam filsafat Berkeley, baik substansi maupun daya pikir manusia tidak dianggap sebagai sesuatu yang bersifat ilahi. Selain itu, juga gagasan akan sebuah substansi yang tidak dapat dikenal, ditolaknya. Segala sesuatu yang ada mempunyai sifat relasiona, kait-mengait, dan Berkeley berusaha menguraikannya dalam arti rohani.
                Berkeley, seorang ahli pikir yang berasal dari irlandia ini, dalam banyak hal sebenarnya senapas dengan kaum empiris inggris. Namun, pada tahun 1705, ia bersama beberapa kawannya yang ahli dalam filsafat mendirikan sebuah perkumpulan yang bertujuan menentang pandangan-padangan jhon locke. Berkeley, seperti juga halnya dengan Descartes, tidak mau dipengaruhi oleh tradisi-tradisi dan asasnya adalah menentang matter (benda). Dikatakannya metter bukanlah suatu realitas (kenyataan) karena yang riil atau nyata adalah apa yang ada pada kegiatan jiwa (mind) kita. Selanjutnya, dikatakannya bahwa ide adalah sesuatu yang mutlak, yang tidak dapat disangsikan lagi.
                Filsafat Berkeley dianggap sebagai titik tolak bagi tendensi idealistis atau tendensi konseptual pada abad-abad terakhir filsafat. Inti idealism dalam doktrin Berkeley dapat dipadatkan dalam ucapannya yang sangat terkenal “esse est percipi” (yang ada adalah persepsi). Inilah sebuah frase dan filsuf Berkeley yang merupakan landasan filsafatnya. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa sesuatu yang ada haruslah untuk dipersepsi untuk terlibat dalam perbuatan memersepsi. Berkeley menyebut hal-hal yang dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang dapat diindrai; kadang-kadang ia menyebut ide-ide atau sensasi-sensasi. Contoh: rasa sakit, senang, gatal, warna, suara, rasa, bau, bentuk-bentuk yang dapat diukur. Kualitas-kualitas yang dapat diindrai ini ada sebagai produk-produk pasif atau objek-objek pikiran. Mereka tidak dapat mengada jika tidak dipersepsi. Memersepsi adalah sebuah aktivitas. Yang ada hanyalah pikiran-pikiran aktif bersama kualitas-kualitasnya yang dapat diindrai. Hanya karena dunia ini terus-menerus dipersepsi oleh tuhan, ia terus-menerus ada ketika manusia tidak memersepsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar