Cukup banyak ranah afektif yang penting
untuk dinilai. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan guru untuk
melakukan penilaian. Untuk itu, pada tahap awal dicari komponen afektif yang bisa dinilai untuk guru.
Namun, pada tahun berikutnya bisa ditambah
ranah afektif lain untuk dinilai.
Jenis instrumen yang dikembangkan
dibatasi sesuai dengan ranah afektif yang penting di kelas agar guru dan para pengelola pendidikan dapat
mengembangkannya. Ranah afektif yang penting dikembangkan
adalah sikap dan minat peserta didik.
Pengembangan instrument afektif dilakukan
melalui langkah berikut ini.
2) Menentukan definisi operasional
3) Menentukan indikator
4) Menulis instrumen.
Instrumen yang dibuat harus ditelah oleh
teman sejawat untuk mengetahui keterbacaan, substansi yang ditanyakan, dan
bahasa yang digunakan. Hasil telaah digunakan untuk memperbaiki instrumen.
Selanjutnya, instrumen tersebut di uji coba di lapangan. Hasil uji coba akan
menghasilkan informasi yang berupa variasi jawaban, indeks beda, dan indeks
keandalan instrumen. Hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki instrumen. Hal
yang penting pada instrumen afektif adalah besarnya indeks keandalan instrumen
yang dikatakan baik adalah minimum 0,70.
Penafsiran hasil pengukuran menggunakan
distribusi normal dengan dua kategori yaitu positif atau negatif.
Positif berarti minat peserta didik baik
atau sikap peserta didik terhadap suatu objek adalah positif, sedang negatif berarti minat peserta didik
kecil atau sikap peserta didik terhadap objek negatif. Demikian juga untuk
instrumen yang direncanakan untuk mengukur
ranah afektif yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar