Senin, 26 Desember 2016

Hubungan Psikologi dengan Sosiologi



Mead dan mazhabnya mengisyaratkan adanya suatu kemungkinan yang menarik bagi psikologis sosiologis. Artinya suatu psikologi yang memperoleh perspektif-perspektif  dasarnya dari suatu pemahaman sosiologi tentang kondisi manusia (berger dan Luckman, 1966).

Menurut S. Takdir Alisjahbana, jasa yang paling besar di psikologi social modern, seperti yang dikemukakan oleh E.H. Allport, Muzafer Sherif, Salomon E. Asch dan lain-lain adalah karena mengembalikan keutuhan perpecahan antara psikologi dan sosiologi (Alisjahbana, 1986:99).

Sepertinya, memang begitu dekat hubungan antara sosiologi dan psikologi social sehingga ada sementara orang yang mengatakan yang mengatakan bahwa psikologi social merupakan cabang dari sosiologi, seperti juga halnya bahwa psikologi social merupakan cabang dari psikologi. 

Ilmu lain yang yang berpengaruh pada psikologi social adalah sosiologi dan antropologi. Sosiologi berkaitan dengan prilaku hubungan antar inidvidu, atau antar individu dan kelompok, atau antar kelompok dalam prilaku social. Sebaliknya, antropologi berpengaruh karena prilaku social itu selamanya terjadi dalam suprastruktur budaya tertentu.

Pada dasarnya, psikologi social mempunyai perbedaan dengan psikologi sebagai ilmu induknya. Menurut Bonner, psikologi social mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya. Sebaliknya, psikologi mempelajari perilaku apa saja, terlepas dari makna socialnya.

Perbedaan psikologi social dengan sosilogi adalah dalam hal focus studinya. Jika psikologi social memusatkan penelitiannya pada prilaku individu, sosiologi tidak memerhatikan individu. Yang menjadi perhaian sosiologi adalah system dan struktur social yang dapat berubah atau konstan tanpa bergantung pada individu-individu. Dengan demikian, unit analisis psikologi adalah individu, sedangkan unit analisis sosiologi adalah kelompok.

Von Wiese mengambil psikologi social yang telah banyak digunakan oleh ilmu-ilmu social. Karena semua gejala social, menurutnya, mau tidak mau adalah hasil dari pengalaman jiwa manusia.

Psikologi merupakan bidang ilmu yang mengandung, baik subsosial maupun social.  Psikologi psikologis berkaitan dengan proses-proses fisik melalui proses pikiran, perasan, dan seterusnya. Namun sebagaian besar psikologi lainnya adalah social. Psikologi social pada kenyataannya hanya merupakan suatu bagian dari psikologi “social” yang lebih luas ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar