Ontology adalah bagian dari
filsafat yang menyelidiki tentang hakikat yang ada. Menurut Muhammad noor syam
(1984: 24), ontology kadang disamakan dengan metafisika; sebelum manusia
menyelidiki yang lain, manusia berusaha menegerti hakikat sesuatu. Pancasila
sebagai filsafat bersifat abstrak, umum, dan universal. Pancasila tidak hanya
sebagai filsafat yag secara oprasionalkan telah diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari, melainkan sebagai pengertian pokok untuk merumuskan tiap-tiap sila
dalam pancasila.
Dengan sila
pertama ini kita diharapkan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, juga bagian
dari system pendidikan nasional. Ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu untu menjadikan manusia beriman dan bertakwa kepada allah. Karena itu,
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ditanamkan nilai-nilai keagamaan
dan pancasila.
Pendidikan tidak
membedakan usia, agama dan tingkat social budaya dalam menuntut ilmu. Setiap
manusia memiliki kebebasan dalam menutut ilmu, mendapat perlakuan yang sama,
kecuali tingkat ketakwaan seseorang. Pendidikan harus dijiwai pancasila
sehingga akan melahirkan masyarakat yang susila, bertanggung jawab, adil dan
makmur baik spiritual maupun material, dan berjiwa pancasila. Dengan demikian,
sekolah harus mencerminkan sila-sila dari pancasila.
Sila ketiga ini
tidak membatasi golongan dalam belajar. Ini berarti bahwa semua golongan dapat
menerima pendidikan, baik golongan rendah maupun golongan tinggi, tergantung
kemampuannya untuk berfikir, sesuai dengan UUD 145 31 ayat 1.
Sila keempat ini
sering dikaitkan dengan kehidupan demokratis. Dalam hal ini, demokrasi sering
diartikan sebagai kekuasaan ditangan rakyat. Bila dilihat dari dunia pendidikan
maka hal ini sangat relevan, karena menghargai orang lain demi kemajuan.
Disamping itu, juga sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 yang menyatakan kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Jadi dalam menyusun
pendidikan, diperlukan ide-ide dari orang lain demi kemajuan pendidikan.
Dalam system
pendidikan nasional, maksud adil dalam arti yang luas mencakup seluruh aspek
pendidikan yang ada. Adil disini adil dalam melaksanakan pendidikan: antara
ilmu agama dan umum itu seimbang; disamping mengejar iptek,kita juga mengejar
imtaq yang merupakan tujuan dari ibadah. Adil juga dalam arti sempit dikelas,
pendidik tidak boleh membeda-bedakan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar