Banyak ilmuan dari berbagai
disiplin memberikan sumbangan pada ilmu komunikasi, antara lain Harold d.
lasswell (ilmu politik), max weber, Daniel larner, dan Everett m. rogers
(sosiologi) dan masih banyak lagi. Tidak mengherankan apabila banyak disiplin
telah terlibat dalam study komunikasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Hal ini menurut fisher, (1986: 17) komunikasi mencakup semuanya dan
bersifat sangat eklektif (menggabungkan berbagai bidang).
Sifat
eklektif ilmu komunikasi dikatakan oleh schramm (1980) sebagai “jalan simpang
paling ramai dengan segala disiplin yang melintasinya”. Schramm mengumpamakan
ilmu komunikasi sebagai suatu oasis, yang merupakan persimpangan jalan, tempat
bertemunya berbagai ilmu (musafir) yang telah dalam perjalanan menuju tujuan
ilmunya masing-masing. Meskipun musafir itu ada yang hanya singgah sejenak,
sumber daya dan ilmu yang dikembangkannya ketika berhenti disana membantu
pertumbuhan ilmu/disiplin ilmu musafir selanjutnya sekaligus memperkaya oasis
tersebut.
Apabila
kita cermati, eklektisme komunikasi sebagai suatu bidang studi, tampak pada
konsep-konsep komunikasi yang berkembang selama ini, yang berhasil dirangkum
oleh fisher (1984) dalam 4 kelompok yang disebutnya perspektif itu adalah:
(a)perspektif mekanistis ; (b)prespektif psikologis; (c)perspektif
intrasional;(d)prespektif pragmatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar