Pada dasarnya, observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, factual,
sekaligus teliti, tanpa harus dipenuhi bergabai hal yang tidak relevan. Patton
(1990) mengatakan bahwa data hasil observasi menjadi penting karena beberapa
hal berikut:
b. Obserbbasi memungkinkan pengamat untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi hasil pengamatan yang nyata kecemderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualis (yang ada sebelumnya) tentang topik yang diamati akan berkurang.
c. Mengingat individu yang telah sepenuhnya terlibat dalam konteks hidupnya sering kali mengalami kesulitan merefleksikan pemikiran mereka tentang pengalamannya. Observasi memungkinkan pengamat melihat hal-hal yang oleh pertisipan atau subjek pengamat sendiri kurang disadari.
d. Observasi memungkinkan penelitian memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkap oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
e. Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh persepsi selektif individu yang diwawancara. Berbeda dengan wawancara, observasi memungkinkan pengamat bergerak lebih jauh dari perspektif selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar